Jika kebanyakan media massa menyoroti proyeksi dampak positif serta apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang, rupanya hal ini menjadi pengecualian bagi rubrik kartun di koran Pikiran Rakyat yang justru bernapaskan pesimisme.
Berangkat dari temuan ini, Adi Bayu Mahadian dari Telkom University berhasil menyusun sebuah makalah berjudul “Pesimisme MEA Dalam Kartun Pikiran Rakyat” yang diikutsertakan dalam ajang Conference on Communication and New Media Study (COMNEWS) 2015. COMNEWS adalah forum berupa konferensi ilmiah nasional yang diselenggarakan oleh FIKOM UMN. Acara yang mengangkat tema “Peran dan Kontribusi Kajian Komunikasi dalam Era Komunitas ASEAN” ini mengundang para akademisi untuk mengirimkan makalah terkait dengan Komunikasi Politik, Komunikasi Massa, Komunikasi Antarbudaya, atau Komunikasi Internasional.
Saat presentasi makalah di ruang C309 Gedung C UMN, Rabu (20/5), Adi menjabarkan hasil penelitiannya akan sumber semiotika berupa kartun di koran Pikiran Rakyat edisi Kamis, 5 Maret 2015. Pada kartun hitam-putih tersebut, terlihat gambar sepasang suami-istri yang memasang raut wajah menderita dan pesimis di bagian pojok kiri bawah panel. Mereka tengah membaca koran yang memberitakan kedatangan era MEA. Kartun berjudul “Pekerja 3 Negara Serbu Indonesia” tersebut juga menggambarkan rombongan pekerja asing dari Malaysia, Thailand, dan Filipina yang tampak gagah dan berkehendak, berbeda jauh dengan pekerja Indonesia yang lemah dan tak berdaya.
“Penggunaan kata ‘serbu’ pada judul menggambarkan kondisi seakan-akan Indonesia dikepung oleh para pekerja asing yang mengingatkan kita akan masa penjajahan. Kualitas SDM kita dianggap lebih rendah dan kurang mampu bersaing,” ujar Adi ketika mempresentasikan makalah yang menggunakan metode semiotika sosial dari Theo Van Leeuwen tersebut.
Adi juga mengulas elemen lain yang terdapat di kartun ini seperti kalimat “Pemerintah akan segera mengambil tindakan” yang menampilkan ketidakkuasaan masyarakat, serta kalimat “Menjaga lapangan pekerjaan di negeri sendiri” yang mengonotasikan lapangan pekerjaan Indonesia akan direbut oleh tenaga kerja asing tersebut.
“Sedikit disayangkan, kartun yang ditampilkan tidak disertai dengan artikel pendukung sehingga terkesan berdiri sendiri. Tidak ada penjelasan yang lebih detail,” komentar Adi akan hasil penelitiannya kali ini seraya menutup presentasinya.
Penulis : Monica Devi | Ultimagz
Editor: Ghina Ghaliya | Ultimagz