Fakultas Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara menyelenggarakan program pendidikan Sarjana Strata 1 (S-1). Fakultas Ilmu Komunikasi terdiri dari dua Program Studi yaitu;
1. Program Studi Strategic Communication
2. Program Studi Multimedia Jurnalism
Program Studi Strategic Communication
Menilik Kesiapan Indonesia dalam Berbelanja Online
Banyak topik penelitian menarik yang dipresentasikan dalam konferensi ilmiah Comnews yang digelar oleh Fakultas Ilmu Komunikas UMN, Rabu (20/5) lalu. Salah satunya adalah sebuah karya ilmiah berjudul “Kelas Menengah ASEAN dan Budaya POP Belanja Online” yang dibawakan oleh Ranggabumi Nuswantoro. Meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Asia Tenggara serta tingginya tingkat jual beli…
Adaptasi Pelajar Internasional Menyongsong MEA
“Kemampuan adaptasi sangat dibutuhkan ketika mahasiswa study di luar negeri. Mereka harus tahu dan mengerti budaya maupun bahasa yang digunakan,” kata Turnomo Rahardjo, pemakalah yang karya ilmiahnya terpilih sebagai makalah terbaik dengan judul “Adaptasi Budaya Mahasiswa Internasional Universitas Diponegoro”, Rabu (20/05). Dalam karya ilmiah tersebut, ia menyoroti bagaimana mahasiswa internasional…
Menilik Pesimisme MEA Lewat Kartun
Jika kebanyakan media massa menyoroti proyeksi dampak positif serta apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang, rupanya hal ini menjadi pengecualian bagi rubrik kartun di koran Pikiran Rakyat yang justru bernapaskan pesimisme. Berangkat dari temuan ini, Adi Bayu Mahadian dari Telkom University berhasil…
Menangkap Realitas Pesimisme Masyarakat Jelang MEA
Rubrik kartun di koran yang biasanya hanya dianggap sebagai ‘pemanis’ belaka rupanya memiliki makna khusus jika diteliti lebih mendalam. Itulah yang dilakukan oleh Adi Bayu Mahadian, salah satu peserta COMNEWS 2015 yang diselenggarakan oleh FIKOM UMN. Berbekal sebuah kartun yang dimuat di koran Pikiran Rakyat edisi Kamis, 5 Maret 2015,…
Perbarui Tampilan Website Berita Demi Kenyamanan
Berbagai perusahaan media baik nasional maupun internasional mulai mengintegrasikan lebih dari satu platform yang mereka miliki dengan melakukan konvergensi. Pengembangan inovasi ini terus bergerak seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Pada umumnya, ketika salah satu platform yang dimiliki sudah berhasil, suatu perusahaan media akan mengembangkan yang lainnya, seperti ketika sudah mapan di penerbitan surat kabar, media tersebut juga akan membuat media online, radio, bahkan stasiun televisi. Tidak terkecuali media massa sekelas Harian Kompas.
Tantangan Indonesia untuk Hadapi MEA

Profesor Ibnu Hamad dalam seminar Conference on Communication and New Media Studies (Comnews) 2015, yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi UMN, Selasa (19/5), menyatakan bahwa mempromosikan MEA ke seluruh masyarakat Indonesia menjadi cara awal untuk membangun kesadaran akan pasar bebas di Asia Tenggara. Ia juga mengaku optimis bahwa Indonesia akan memiliki daya juang yang baik dalam menghadapi MEA.
Batik sebagai Ikon Bangsa, Mampukah?

M. Firdaus Benyamin, salah satu pemakalah konferensi ilmiah nasional COMNEWS 2015 menekankan bahwa batik dapat menjadi suatu identitas kultural dan juga sarana komunikasi bagi bangsa Indonesia.
“Batik mungkin saja dapat menjadi sarana komunikasi diplomasi di MEA,” ujar Firdaus. Menurutnya, persiapan menghadapi MEA tidak hanya soal apa yang ditawarkan kepada pasar, tetapi juga tentang siapa bangsanya. Menjadikan batik sebagai identitas bangsa Indonesia secara tidak langsung adalah tindakan yang menunjukkan kebanggaan dan kecintaan terhadap bangsa sendiri.
Cara Menjaga Bisnis Media Agar Tetap Sehat

Sejak 1965, Harian Kompas terus bertranformasi seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi. Tak hanya dari segi pengemasan dan penyajian berita, tetapi model bisnisnya pun ikut menyesuaikan dengan era konvergensi media.
Dalam salah satu rangkaian acara konferensi ilmiah nasional COMMNEWS 2015 yang digelar oleh Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Direktur Bisnis Harian Kompas Hardanto Subagyo memaparkan materi seputar bisnis media cetak di era konvergensi. Ia menekankan bahwa Harian Kompas selalu melakukan transformasi seiring dengan perkembangan zaman, yakni dengan mengembangkan e-paper Kompas.
UMN Sambut Era Komunitas ASEAN dengan COMNEWS 2015 – Live Blogging Report

Beberapa bulan lagi Indonesia bersama negara-negara ASEAN lainnya akan terlibat kerjasama regional. Kerjasama regional tersebut akan terwujud dalam tiga pilar, yakni Komunitas Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar dan negara demokratis terbesar ketiga di dunia tentunya memainkan peran penting di kawasan, terutama Asia Tenggara. Melihat hal tersebut, Universitas Multimedia Nusantara menggelar konferensi ilmiah tingkat nasional. Dengan mengambil bidang komunikasi sebagai “ladang garapan”, konferensi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Indonesia, guna menghadapi Era Komunitas ASEAN.
Acara akan dibuka dengan seminar bertajuk “Peran dan Kontribusi Kajian Komunikasi Dalam Era Komunitas ASEAN”.
Dengan pembicara, yakni Prof. David T.Hill (Universitas Murdoch, Australia), Prof. Ibnu Hamad (Universitas Indonesia), dan James Luhulima (Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas).
Comnews 2015 Photo Gallery

This gallery contains 2 photos.
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara menyelenggarakan konferensi ilmiah nasional COMNEWS 2015 pada tanggal 19 – 20 Mei 2015. Berikut ini adalah gambaran suasana berlangsungnya konferensi ini.
(posting ini akan diperbaharui secara berkala)